Kata Bijak;

“Setiap manusia mempunyai kekuatan sejarah yang menyingkapkan masa lalunya. Sejarah telah mendudukkan kembali dalam ukuran yang lebih berat dan kokoh bagi yang bersangkutan dan beribu-ribu rahasia dari masa lalu terbit kembali dari lubuk yang tersembunyi dari cahaya matanya. Masih tidak ada sahabat yang tidak mengerti arti mimpi yang akan menjelma menjadi kenyataan sejarah satu saat nanti, karena terkadang masa lalu masih belum semua nampak. Banyak kekuatan yang agaknya belum kita ketahui”



-Friedrich Nietzsche

Selasa, 20 Desember 2011

Strategi Pembangunan Politik

Perumusan metodelogi dalam ilmu ilmu sosial secara sadar biasanya tertinggal sedikit di belakang peristiwa-peristiwa nyata dalam kehidupan. Masalah timbul, barulah usaha untuk mengatsainya menyusul. Perumusan kembali teori dasar dalam studi bidang ilmu apapun agaknya mencerminkan kecenderungan yang terjadi sebelumnya dalam kehidupan nyata, teori menyusul kehidupan nyata. Proses mengejar ini memiliki cirri-ciri dramatis, semacam Umwalzung der Wissenschaft yang telah dianalisa oleh Thomas Kuhn dalam the structure of scientific revolutions. Penekanan pada masalah-masalah atau teori lama ditinggalkan, perumusan baru diciptakan dan system baru mulai diadakan.
Dengan demikian, proses perubahan sosial yang lamban pun akan menjadi bahan-bahan perbedaan pendapat serta rekontruksi teoritis yang dramatis. Sebab penekanan dan perubahan sering terjadi tetapi kurang dramatis dalam ilmu sosial dibandingkan dalam ilmu alamiah tentunya adalah bahwa dalam ilmu sosial persyaratan ketat teoritis tidaklah dipertahankan. Karena itu dalam ilmu sosial makin jarang orang mengikat diri pada salah satu paradigm, dan pilihan-pilihan yang terbuka makin banyak, meskipun demikian, drama perubahan konsepsional sering menutupi batas-batas inkrementalisme dalam kehidupan nyata.
Kesatuan dan universalitas tekanan untuk pembangunan inilah yang menyebabkan orang memandang dunia terbagi ke dalam dua kategori masyarakat, yang sudah membangun dan yang kurang membangun (develop dan lessdevelop). Universalitas inilah bersama dengan penyebutan dalam ketegori yang merupakan unsur baru serta merupakan keterlibatan emosional yang dihadapi para pemimpin dunia berkembang, sehingga ini tidaklah berarti bahwa karena para pelakunya memandang masalah itu demikian maka kitapun harus memandangnya demikian pula dalam usaha menganalisa cara-cara menghadapi tekanan itu. Pengertian pembangunan, sebagaimana telah berkembang, membawa sertya beberapa implikasi itu dapat disimpulkan ke dalam empat bagian:
a. Seperangkat prioritas definisi tentang arti pembangunan sebagai proses dan pandangan mengenai keadaan sudah berkembang dan terbelakang
b. Seperangkat nilai-nilai yang menjadikan pembangunan sebagai sesuatu yang ingin atau harus dicapai
c. Hubungan timbal balik antara masyarakat sudah berkembang dan masyarakat terkebelakang
d. Kesadaran akan adanya hierarki terselubung mengenai pembangunan setidak-tidaknya dalam pikiran yang membuat analisa, kalau tidak dalam pikiran para pelaku

1. Prioritas Definisi
Asal mula dari dasar-dasar pengertian pembangunan adalah dalam arti ekonomi – akibat dari pembedaan antara pertumbuhan. Pertumbuhan dibedakan dari perhatian pada perubahan-perubahan yang mendasar dalam ketegori sosial ekonomi, di antara mana industrialisasi adalh yang paling penting. Analisa-analisa dimasa lampau menyadari pentingnya factor-faktor sosial politik akan tetapi memandangnya sebagai bagian yang terpisah, walaupun berhubungan baik sebagai kondisi-kondisi prasyarat atau sebagi akibat pembangunan politik.
2. Nilai-nilai
Sesungguhnya masalah nilai-nilai dan tujuan-tujuan menjadi persoalan penelitian begitu asumsi teleologis dari model barat ternyata banyak memiliki kekurangan. Dengan adanya ikhtiar untuk memusatkan nilai-nilai dan tujuan-tujuan masyarakat sebagai hal khusus, suatu variable tambahan telah masuk dalam perumusan tentang keadaan modern yang selama ini telah disepakati (yaitu yang mendekati tingkat yang dicapai di sana harus dinilai dari nilai-nilai yang Nampak dari peranan internasional yang telah dipilihnya dan dari segi kepribadian.
3. Hubungan antara dunia maju dan dunia terkebelakang
Terlepas dari masalah-masalah penetrasi imperialism (baik yang nyata maupun yang khayalan) baik teori pembangunan maupun kehidupan nyata selam 20 tahun belakangan ini senantiasa menekankan interdependensi antara keduanya. Selama dunia barat yang industrial dipandang sebagi model yang patut ditiru, model itu dipakai juga sebagai ukuran kesanggupan berprestasi dalam menelaah masyarakat keseluruhan maupun proyek-proyek individual, pembaharuan teknologis, administrasi dan sebagainya. Pandangan mengenai adanya ukuran-ukuran prestasi secara komparatif pada setiap tingkatan adalah pengertian dasar dalm masyarakat industry dan dengan sendirinya melekat pula pada gagasan umum mengenai pembangunan. Setelah gagasan pembangunan yang linier/teleologis mulai pudar, tiadanya pengganti prestasi komparatif yang layak menyebabkan dipertahankannya dunia maju sebagai gambaran umum mengenai tujuan akhir, meskipun tidak lagib sebagai proses terperinci yang patut ditiru. Gambaran ini berubah0-ubah menurut pandangan yang bertentangan mengenai hakikat pembangunan.
Dibawah ini adalah variasi pokok yang dapat kita jumpai dalam kepustakaan:
a. Pandangan yang makin redup, yang memandang dunia barat sebagai proses industrialisasi yang tak terelakkkan dan/atau sebagai percontohan (teleologis linier)
b. Pembedaan konsepsional antara maju dan terkebelakang (modern dan non-modern) tanpa teleology linier. Kristalisasi dan spesifikasi dari pembangunam dan terkebelakang sebagai dua jenis kategori analisa yang berbeda sering dijumpai dalam kepustakaan Amerika.
c. Sejumlah analisa yang berkisar pada imperialism sebagai konsep sentral, yang memandang dunia ketiga sebagi tempat pertarungan baru dari perjuangan kelas masyarakat industry. Dikemukakan pula disini revolusi dunia ketiga melawan dunia pertama kadang-kadang melawan dunia kedua sebagai factor baru dalam revolusi proletar. Pendekatan ini mencerminkan pembagian antara ideology kapitalis dan anti kapitalis dalam menganalisa masyarakart industry yang kapitalis.
d. Perumusdan baru sejarah sosial politik barat sebagai rangkaian krisis atau tahap yang harus dilalui guna mancapai keadaan modern. Variasi dari fungsionalisme ini banyak menggunakan skala waktu. Beberapa masa tenang antara krisis-krisis dipandang sangat esensial, sedangkan urutan munculnya krisis-krisis itupun penting diketahui.
e. Akhirnya, penolakan model dan dan sejarah dunia maju sekarang sebagai hanya secara sedikiti saja relevan dengan keadaan dunia ketiga sekarang dalam artian teori umum pembangunan, sekalipun kedua dunia tetap erat berhubungan melalui interaksi, pertukaran, pengaruh dan juga pengendalian empiris.
4. Urutan dan hierarki pembangunan
Perspektif teleologis lama dan usaha mencari indikator-indikator pembangunan menimbulkan banyak latihan akademis sekitar urutan dan herarki pembangunan

Beberapa Persyaratan Teori Baru Tentang Pembangunan
ada baiknya disusun kembali kerangka konsepsional yang dapat dengan lebih jitu menganalisa data secara lebih tepat. Boleh jadi jalan terbaik unutuk memperinci hambatan-hambatan ialah untuk mendaftarkan sejumlah bidang permsalahan yang selama ini terlantar atau kurang ditelaah secara teliti
1. Dunia yang berkait-kaitan
Bagaimana menggeser pengertian mengenai suatu keadaan dari gambaran-gambaran model dan abstrkasi-abstraksi historis yang lahir akibat adanya apa yang dinamakan Negara maju apa yang disebut Negara-negara terkebelakang kea rah pengertian kait-mengaitnya kedua jennies dunia tadi, baik persamaan maupun perbedaannya. Kait-mengaitnya masyarakat dan kelompok masyarakat adalah terutama suatu kenyataan empiris, yang kemudian terbagi menjadi beberapa bidang konsep
2. Stabilitas dan kegoncangan
Masalah lain adalah obsesi kita dengan pengutamaan stabilitas sebagai prasyarat mutlak bagi pembangunan. Implikasi dari asumsi yang tertanam dalam pemikiran kita ini sangatlah penting, sebab implikasi tadi membuat kita menganggap penting hal-hal yang sebenarnya kurang penting.
3. Penduduk
Kesulitan dalam menggunakan kategori analisa sosial politik tradisional dan dalam menyesuaikan pengetahuan pada perkembangan-perkembangan dunia sekarang, membuat ikhtiar mancari factor-faktor baru lebih mendesak lagi. Kita sering mendengar bahwa sekarang tentang ledakan penduduk dan beberapa hal lagi mengenai strategi demografis, agraris serta ekonomi yang harus ditempuh dalam usaha mengelakkan malapetaka. Tetapi kita buta semua konsekuensi sosial politik dari ledakan penduduk tersebut.
4. Jenis bangsa
Salah satu masalah amat penting dalam studi mengenai proses – khususnya proses seperti pembinaan bangsa, mobilisasi dan integrasi – adalah bentuk dari identifikasi diri sendiri kolektif yang mana yang hendak digunakan. Beberapa penemuan dan hasil penelitian menunjukan bahwa jenis bangsalah (setidak-tidaknya dalam jangka waktu panjang) yang perlu diperhatikan.


KESIMPULAN
Dalam menekankan bidang permasalahan serta kesulitan yang kita jumpai dalam teori-teori pembangunan sekarang, khususnya dalam menunjukkan bahwa kita sekarang memasuki babak akhir dan bukannya landasan tolak dari usaha yang telah dimulai selama sepuluh tahun yang lalu, terlepas dari bahwa mengecilkan sumbangan yang telah ada pada saat sekarang. Gagasan tentang adanya teori pembangunan saja sudah membantu mengatasi masalah sempitnya pandangan yang dilakukan dalam studi mengenai masing-masing masyarakat serta membantu menghubungkan peralatan konsepsional pada dunia yang nyata. Minat terhadap teori pembangunan telah disebabkan baik karena kebutuhan kebijaksanaan organisasi pemerintah dan internasional, maupun karena usaha kaum ilmuwan di Negara yang sedang berkembang yang diseret secara terbuka dan tiba-tiba ke dalam system pergaulan internasional.

Zulfiadi Ahmedy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar